Apa yang Perlu Diketahui Mengenai Sakit Kepala Sebelah Kiri?
Mengalami sakit kepala yang mempengaruhi sisi kiri kepala cukup mengkhawatirkan bila penyebabnya tidak diketahui. Dengan memahami jenis-jenis sakit kepala yang menyebabkan rasa sakit di sisi kiri akan membantu untuk menemukan perawatan yang tepat.
Sekitar 50 persen orang dewasa di seluruh dunia terkena sakit kepala. Sebagian besar dikenal sebagai sakit kepala primer, karena tidak ada cedera atau kondisi medis apapun yang mendasari. Hanya sebagian kecil dari sakit kepala yang disebabkan oleh sesuatu yang lebih serius.
Penting untuk mengetahui perbedaan antara gejala sakit kepala primer dan kondisi yang lebih serius.
Fakta Cepat Sakit Kepala Sebelah Kiri
- Beberapa sakit kepala primer dapat menyebabkan rasa sakit hanya di sisi kiri
- Sebagian besar penyebab umum tidak serius dan mudah diobati
- Memahami penyebab dan gejala sakit kepala primer di sisi kiri dapat membantu membedakan dengan kondisi yang lebih serius
Tipe Sakit Kepala Sebelah Kiri
Beberapa sakit kepala di sisi kiri mungkin merupakan indikasi kondisi mendasar yang lebih serius:
Jenis sakit kepala primer
Sakit kepala primer yang dapat menyebabkan rasa sakit di sisi kiri meliputi:
- Migrain
- Sakit Kepala Tensi
- Sakit Kepala Cluster
Kondisi yang mendasari:
- Cedera
- Penyakit Radang
- Kondisi terkait pembuluh darah
- Terlalu sering menggunakan obat medis
- Radang dalam selaput lendir/sinusitis
Penanganan Sakit Kepala Sebelah dengan Nutrisi Jerman
1. Konsumsi Mineral Kompleks dan Magnesium
Magnesium adalah mineral penting yang diperlukan untuk berbagai fungsi dalam tubuh, termasuk kontrol gula darah dan transmisi saraf. Yang menarik, Magnesium juga terbukti sebagai obat yang aman dan efektif untuk sakit kepala (referensi: https://link.springer.com/article/10.1007%2Fs00702-012-0790-2)
Bukti menunjukkan bahwa kekurangan magnesium lebih sering terjadi pada orang yang sering mengalami sakit kepala migrain, dibandingkan dengan orang yang tidak mengalami migrain. Penelitian menunjukkan bahwa pengobatan dengan 600 mg magnesium oral setiap hari membantu mengurangi frekuensi dan keparahan sakit kepala migrain.
Namun, mengkonsumsi suplemen Magnesium dapat menyebabkan efek samping pencernaan seperti diare pada beberapa orang, jadi sebaiknya mulai dengan dosis yang lebih kecil saat mengobati gejala sakit kepala.
Produk Restorate dari Jerman mengandung multi-mineral seperti Magnesium Karbonat, Kalsium Laktat, dan Kalium Sitrat yang diproses dengan teknologi molekul nano sehingga memaksimalkan penyerapan mineral dalam tubuh. Setiap 3 scoop Restorate mengandung 134 mg Magnesium. Pencukupan kebutuhan Magnesium setiap hari merupakan solusi manajemen dan pencegahan sakit kepala sebelah.
2. Gunakan Vitamin B-Kompleks
Vitamin B adalah sekelompok mikronutrien larut air yang memainkan banyak peran penting dalam tubuh. Sebagai contoh, Vitamin B berkontribusi pada sintesis neurotransmitter dan membantu mengubah makanan menjadi energi.
Beberapa jenis Vitamin B melindungi tubuh dari sakit kepala. Penelitian telah menunjukkan bahwa suplemen Vitamin B Riboflavin (B2), Folat, Vitamin B12 dan Pyridoxine (Vitamin B6) dapat mengurangi gejala sakit kepala (referensi: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4359851/).
Vitamin B-kompleks mengandung 8 jenis Vitamin B, merupakan cara yang aman dan hemat untuk mengobati gejala sakit kepala secara alami. Vitamin B dianggap aman untuk dikonsumsi secara teratur, karena larut dalam air dan kelebihannya akan keluar melalui urin.
Produk Activize dari Jerman mengandung Vitamin B Kompleks termasuk Vitamin B2, Vitamin B1, Asam Folat (Vitamin B9), Biotin (Vitamin B7), Vitamin B12 (Cobalamin), Niasin (Vitamin B3), Asam Pantotenat (Vitamin B5), Vitamin B6. Activize diproses dengan teknologi molekul nano untuk memaksimalkan penyerapan vitamin dalam tubuh manusia.
Berbeda dengan Vitamin B Kompleks lainnya di pasaran, dengan teknologi nano, Vitamin B Kompleks nano dalam Activize lebih cepat dan efektif diserap dalam tubuh, sehingga dalam waktu di bawah 15 menit, orang dapat merasakan reaksi flush, yaitu terserapnya Niasin (Vitamin B3) dalam sel-sel tubuh, sehingga terjadi rasa hangat, dan kemungkinan wajah memerah tanda peningkatan metabolisme dalam tubuh.
3. Teknik Relaksasi
Yoga atau teknik relaksasi lainnya dapat membantu merilekskan tubuh dan pikiran. Relaksasi ini dapat mengurangi ketegangan otot, dan mengurangi kemungkinan terjadinya sakit kepala tensi dan migrain yang dipicu oleh stres.
4. Kurangi Konsumsi Alkohol
Walaupun minum alkohol mungkin tidak menyebabkan sakit kepala pada kebanyakan orang, penelitian telah menunjukkan bahwa alkohol dapat memicu migrain pada sekitar sepertiga dari mereka yang sering mengalami sakit kepala. Alkohol juga telah terbukti menyebabkan ketegangan dan sakit kepala cluster pada banyak orang.
Ini adalah vasodilator, artinya melebarkan pembuluh darah dan memungkinkan darah mengalir lebih bebas. Vasodilatasi dapat menyebabkan sakit kepala pada beberapa orang. Faktanya, sakit kepala adalah efek samping umum dari vasodilator seperti obat tekanan darah.
Selain itu, alkohol bertindak sebagai diuretik, menyebabkan tubuh kehilangan cairan dan elektrolit melalui seringnya buang air kecil. Kehilangan cairan ini dapat menyebabkan dehidrasi, yang dapat menyebabkan atau memperburuk sakit kepala.
5. Hindari Makanan yang Memicu Migrain
Hindari kafein, alkohol dan keju, karena dapat memicu migrain
6. Minum Air Putih Lebih Banyak
Dehidrasi (kurangnya air dalam tubuh) dapat menyebabkan terjadinya sakit kepala. Faktanya, penelitian telah menunjukkan bahwa dehidrasi kronis adalah penyebab umum sakit kepala tegang dan migrain.
Untungnya, air minum telah terbukti dapat meringankan gejala sakit kepala pada kebanyakan orang yang mengalami dehidrasi dalam waktu 30 menit hingga tiga jam. Terlebih lagi, dehidrasi dapat merusak konsentrasi dan menyebabkan iritabilitas, membuat gejala Anda tampak lebih buruk.
Untuk membantu menghindari sakit kepala karena dehidrasi, fokuslah pada minum air yang cukup sepanjang hari dan makan makanan yang banyak mengandung air.
Binardy
